Kamis, 20 Agustus 2015

“You and My Chrismast Time”

@Kiyoo
 
            Desember yang indah, dihiasi salju yang turun mengiringi datangnya hari natal. Butiran salju yang jatuh tampak begitu putih dengan kilauan kristalnya yang terpancar. Kata orang, salju dan natal membawa kebahagiaan, tetapi bagiku tidak. Tidak semua orang bisa merasakan hal itu. Terkadang ada kesedihan yang selalu menutupi rasa bahagia itu. Aku pun pernah membenci hari natal. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku mulai menyukai salju dan natal.

Senin, 20 April 2015

You Are Mine (Say Yes)

@kiyoo

            “Cinta itu seperti coklat, rasa manis dan pahitnya selalu ada di setiap gigitan. “

            Aku berjalan menyusuri koridor sekolahku, di sini sudah terlalu sepi, semua siswa sudah pulang. Sedangkan aku selalu pulang paling akhir, itu sudah kebiasaanku menjadi penunggu sekolah. Aku melangkah dengan terburu-buru, meski pulang selalu akhir tetapi aku juga selalu takut. Aku hanya takut jika seseorang mengikuti. Istilahnya Stalker. Itu mengerikan. Ah sudahlah, ibu pasti mencariku. Aku berlari dengan cepat dan kucari sepedaku. Di mana kutaruh yah? Aku benar benar lupa. Dasar pelupa. Seharusnya, kan… Etto aku kan… Aku baru mengingatnya ternyata aku tidak punya sepeda. Kupukul kepalaku dan berkata
“Baka,,, baka,,, baka. Kenapa aku selalu lupa? Sudahlah aku tidak menghakimi diri sendiri.”

Kamis, 26 Maret 2015

Beloved Enemy (M. Kishimoto)

Sasuke X Sakura
© Shin Kiyo (RO)

       “Kehidupan tak selamanya berjalan mulus, selalu ada jalan yang bergelombang untuk ditempu, bukan? Selalu ada pengorbanan di setiap jalan yangditempuh.”

      Kedatangan Sasuke-kun terasa membawa suasana baru yang lebih menyenangkan bagi semua orang, namun Sakura-chan tak memandang demikian, ia memandang kedatangannya sebagi sebuah bencana. Kenapa begitu? Mungkin kejadian sekitar 3 tahun lalu masih terkenan di batin gadis polos itu.
        Tiga tahun yang lalu, keluarga Sasuke-kun membuat keluarganya hancur, karena ayah Sasuke-kun mengambil alih proyek yang bernilai 1 M yang membuat ayahnya bangkrut, dan ibunya tiba-tiba saja meninggalkan ayahnya. Selang beberapa bulan saja ayahnya jatuh sakit dan meninggal, ibunya menyusul, dan Sakura-chan menjadi sebatang kara. Pernah beberapa kali ayah Sasuke-kun datang untuk meminta Sakura-chan menjadi anak angkatnya. Tapi Sakura-chan menolak hal itu mentah-mentah. Apa? Menjadi anak manusia iblis itu? Lebih baik aku mati saja! Pikir gadis polos itu.

Kamis, 12 Maret 2015

Group Chat

@Shin kiyo


Yoo… Gue lagi mau cerita nih tentang salah satu grup chat. Sebut saja dengan nama grup ADMIN. Yang gue heranin adalah kenapa gue tiba-tiba ada di grup itu? Kapan gue masuk? Siapa yang masukin gue? Ahhh gue gak ngerti.
Gue ngikut aja apa yang mereka bicarain. Pura pura ngerti, pura pura gak baca, cuma di read doang, dan segala alasan agar gue tetap di grup ntuh. Sampe akhirnya gue mulai kesal sama ntuh grup chat.
Gue akan jelasin kenapa gue kesal dengan tuh grup chat,,,,,,,

  1.  Orang-orang di grup Admin itu ngacangin gue. Lu tau rasanya dikacangin. Sakit coeg…
  2. Pas akhirnya pertanyaan gue ada yang notice, pertanyaannya malah dijawab sama orang mesum.  Idiih,, ya Allah ampuni Baim ya Allah.
  3. Hp gue bunyi keseringan gara gara percakapan gak penting.
  4. Mungkin alasan utama GC itu di bentuk adalah ajang pencarian jodoh bagi Admin yang jones atau jomblo. Sedangkan gue gak nyari siapa-siapa.
  5. Menuh-menuhin pemberitahuan.

Selasa, 10 Februari 2015

Killing Memories (Cowok Sosial Media)



 @Shin Kiyo

 Ini kisah gue, gue lupa lupa ingat sih mungkin kejadiannya sekitar pas malam dimana jones minta hujan terus. Kayaknya gitu. Gini, karena gue lagi bosen-bosennya makanya gue ngebuka website jones. Sebenarnya bukan website jones namanya, tapi kalo kalian ngunjungin nah kalian akan tau kenapa gue sebutnya website jones.
Awalnya sih gue mau kerjaiin orang-orang bin ajaib di sana. Tapi nah gue ketemu sama cowok umur 17 tahun, pikiran gue adalah kayaknya ramah nih, sopan lagi, makanya niat yang tadinya gue mau lakuin, gue lupain. Kita sebut saja namanya Hafidz (Gue lupa namanya soalnya pas beberapa malam sebelum di delcount gue udah ganti namanya jadi TEROR MALAM).  Nah kalau nama gue sendiri banyak banget, tapi kali ini gue pake nama kiki (nama panggilan gue di beberapa tempat -__-).

Kamis, 05 Februari 2015

Sorry! Because Im Stupid (Part 2 : Epilogue)


@Shin Kiyo

“Every time with you is precious memories for me in my life. You are my everything, my life and my soul. Please don’t leave me alone.  I need you.”~SK

“Satu lagi hari yang melelahkan.” Aku menghembuskan nafas lega. Dari sisi kantor aku dapat melihat kerumunan orang-orang.  Ada apa yah? Ketusku. Entahlah kenapa aku ingin ke sana, tetapi seperti ada yang menarik kakiku untuk ke sana. Perlahan-lahan aku mulai berjalan ke sana, namun tanpa sengaja aku menabrak seseorang.
“Uppss… Maaf Tuan.” Aku menundukkan kepalaku beberapa kali sebagai tanda permintaan maaf.
Hanya suara sorakan ramai yang terdengar. Tampaknya dia marah sehingga dia hanya diam saja. Aku mendongakkan kepalaku, tidak ada siapapun di hadapanku. Lalu siapa yang aku tabrak? Aku yakin pasti aku menabrak sesuatu. Ataukah mungkin cuma perasaanku saja.  Kuharap begitu.

Minggu, 28 Desember 2014

Sorry! Because Im Stupid

@Shin Kiyo

“When my heart beating so fast and cant stop race, maybe that’s I feel love. But it so hard to confused my feeling, because when im with you my brain stop thinking and my mouth cant speak .I hope you know my true feeling from how I act when im with you.“~SK

“Terima kasih karena selalu buatku.” Kataku sambil menggenggam tangannya.
“Ya, itu tidak masalah.”  Ren menarik tanganku dan memasukkannya ke dalam jaketnya. Dia selalu seperti ini, dia selalu mencoba melindungiku dari apapun termasuk udara kota yang sangat dingin di pagi hari.
Aku hanya bisa tersenyum atas tindakannya itu, dia sudah seperti kakakku sendiri. Peduli dan penuh kasih sayang. Kami berdua berjalan menuju festival akhir tahun, aku berlarian seperti anak kecil di taman kota, ke sana-ke sini mengelilingi taman. Kukira dia akan marah tapi dia malah tertawa. Dia bahkan mengikutiku bermain. Karena terlalu menikmati suasana, aku terpisah dengannya. Aku terus mencoba mencari lelaki itu, tetapi tetap saja tidak ketemu.
Aku lelah mencari, memilih duduk dan menunggu berharap dia menemukanku.